Sabtu, Desember 6, 2025

Buy now

spot_img

Forum Anak Soroti Angka Bullying di Magetan yang Semakin Naik

MAGETAN (Blokjatim.com) – Momen peringatan Hari Anak Nasional tahun 2025, Forum Anak Kabupaten Magetan soroti kejadian bullying kepada anak yang semakin meningkat.

Ketua Forum Anak Kabupaten Magetan, Raditya Putra Rahmatullah, mengatakan bahwa kejadian bullying adalah salah satu suara anak yang disampaikan pada Peringatan Hari Anak, selain berbagai hal lainya.

“Yang paling urgent itu adalah tingkat bullying yang tidak semakin menurun, tapi malah semakin naik,” ujarnya, Selasa (5/8/2025).

Menurut Raditya, untuk terus mencegah terjadinya bullying pada anak, Pemkab Magetan melalui Dinas PPKBPP dan PA  bersama Forum Anak sudah sering kali melakukan sosialisasi-sosialisasi di sekolah-sekolah. Namun, angka bullying dari tahun ke tahun masih saja naik.

“Angka bullying pada tahun 2024 itu, kalau saya tidak salah ingat sekitar 40. Tapi di tahun 2025 ini menjadi 50 an,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Raditya juga menyampaikan bahwa Dinas PPKBPP dan PA bersama Forum Anak Magetan, akan terus mendampingi anak-anak yang terkena bullying. Kemudian apabila terjadi bullying juga bisa melapor di stand yang sudah disediakan.

“Kalau di stand kita sediakan pos curhat, jadi anak bisa curhat langsung kepada Forum Anak. Atau juga bisa datang langsung ke Kantor Dinas PPKBPP dan PA atau di sekretariat Forum Anak” imbuhnya.

Tak hanya tingkat bullying pada anak yang masih tinggi, tapi angka dispensasi nikah dan angka kekerasan kepada perempuan dan anak di Magetan, juga menjadi PR bersama oleh banyak pihak.

Plt Kepala Dinas PPKBPP & PA Kabupaten Magetan, Miftahudin, mengatakan bahwa angka permohonan dispensasi nikah di Kabupaten Magetan saat ini masih cukup memprihatinkan.

“Dari 168 pasangan pada tahun 2020, turun menjadi 117, lalu 93, kemudian 81, dan tahun lalu menjadi 56. Hingga hari ini, kita mencatat ada 38 permohonan dispensasi nikah,” katanya.

Selian itu, untuk kasus kekerasan terhadap anak, totalnya hampir menyentuh pada 30 kasus.”Saat ini, tercatat ada 29 kasus, terdiri dari 11 kasus terhadap perempuan dan sisanya terhadap anak-anak,” tutupnya.(ton/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru