Kamis, Januari 16, 2025

Buy now

spot_img

Masih Suka Ghibah, Ini yang Terjadi Pada Puasa Kamu

MAGETAN (Blokjatim.com) – Puasa di bulan Ramadhan tidak hanya tentang menahan lapar dan minum dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari. Satu-satunya hal yang harus dikendalikan oleh orang yang berpuasa adalah nafsu, termasuk dorongan untuk bergosip, juga dikenal sebagai ghibah.

Dan apakah akibat dari ghibah saat bulan Ramadhan? Apakah membatalkan puasa? Lihat ulasan lengkapnya di bawah ini.

Imam Bukhari pernah meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah SAW, melalui kitabnya yang berjudul “Al-Jami’ al-Shah” yang menjelaskan tentang hukum berbicara buruk saat puasa Ramadhan.

“Orang yang tak meninggalkan perkataan buruk, tapi malah mengerjakannya, maka Allah SWT tidak butuh terhadap puasanya.”

Contoh perkataan yang tidak baik pada hadits adalah berghibah, disebut juga gosip, atau biasa disebut dalam bahasa Jawa “rasan-rasan.

Bahkan dari hadist lain juga menyebutkan beberapa konsekuensi yang serius bagi mereka yang tetap ghibah selama menjalankan puasa Ramadhan.

Ibnu Hajar al-Asqalani mengutip dalam kitab Fath al-Bari, menurut Imam Abd al-Rahman al-Awza’i bahwa bergosip saat puasa dapat membatalkan puasa atau kehilangan pahala.

“Sesungguhnya ghibah dapat menyebabkan pelakunya berbuka (membatalkan puasa), dan ia wajib mengganti puasa yang dia tinggalkan di hari itu.” (Al-‘Asqalani, Fathul Bari).

Gosip atau ghibah Ini tidak hanya membatalkan puasa, tetapi umat Islam yang masih saja nekat melakukan ghibah akan mendapatkan pembalasan yang menyakitkan. Hal itu seperti apa yang disampaikan penceramah Buya Yahya dalam kanal youtubenya.

Dalam kanal youtubenya, @buyayahyaofficial itu, mengingatkan kita bahwa gosip adalah dosa besar karena membuka dan membicarakan keburukan atau aib orang lain.

“Abu Hurairah bercerita, Nabi bersabda: apakah kalian tahu menggunjing yang dosanya gede. Dosa besar ini disertai dengan hukuman yang sangat menyakitkan, setara dengan memakan bangkai atau bangkai busuk,”ujarnya.

Diterangkan Buya Yahya dalam “Kisah Isra Mikroj, Nabi melihat seorang wanita muntah karena dia makan daging mentah dan busuk. Dikatakan, bahwa dia seorang wanita penggibah,” terangnya.

Dari penjelasan di atas sangatlah jelas, bahwa ghibah atau yang disebut juga dengan ngegosip saat puasa Ramadhan justru merugikan orang yang melakukannya.

Karena puasanya langsung hilang, dan seseorang tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus. Oleh karena itu, umat Islam harus bisa menahan diri dari perilaku maksiat, termasuk gosip. Karena sudah jelas, orang suka bergosip akan dibayang-bayangi bangkai yang menjijikan.(ton/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru