Rabu, Januari 15, 2025

Buy now

spot_img

4 OTK Diduga Peras Kepala MTsN 4 Magetan, Catut Nama Wartawan dan Kontraktor

MAGETAN (Blokjatim.com) – Dunia pendidikan lagi-lagi dibuat pusing oleh orang tak dikenal (OTK) yang mengaku dari lembaga tertentu.

Kali ini menimpa MTsN 4 Magetan yang mengungkapkan rasa kekhawatirannya setelah mengalami dugaan pemerasan oleh beberapa orang tidak dikenal dan mengaku pengawas dana BOS.

Peristiwa ini terjadi beberapa hari yang lalu, ketika pelaku yang berjumlah 4 orang mendatangi sekolah dan meminta sejumlah uang dengan dalih menanyakan tentang pengadaan seragam, buku dan penggunaan dana BOS.

Menurut Kepala Madrasah, pelaku mengancam akan memviralkan sekolah jika permintaan mereka tidak dipenuhi.

“Pelaku 4 orang ini datang dihari Jumat sekitar jam 10.00 pagi dan mengancam akan meramaikan permasalahan yang dibawa mereka. Mereka menanyakan tentang seragam dan pengadaan buku kok ada iuran. Kemudian mereka meminta dana operasional agar permasalahan yang diketahui mereka ini tidak menjadi berita. Tapi kita mau dapat uang dari mana kok minta seperti itu,” jelas Kepala MTsN 4 Magetan, Drs. Giana.

Dibeberkan Drs. Giana, setelah permintaan dana operasional tidak dipenuhi oleh pihak madrasah, empat pelaku yang mengaku dari lembaga pengawas dana BOS tersebut akhirnya meminta uang dengan alasan untuk membeli laptop kantor tetapi akhirnya hanya diberi sejumlah uang.

“Akhirnya mereka ini minta uang untuk beli sarapan. Ya kalau untuk makan sarapan aja terus saya beri 500 ribu tapi tidak mau. Akhirnya mereka minta 1 juta,” imbuhnya.

Tak hanya itu, yang lebih parah lagi, saat melakukan aksinya empat orang pelaku ini juga diduga mencatut nama awak media Magetan Ashar dan salah satu kontraktor ternama di Magetan Lukman beserta nomor telpon yang diisikan di buku tamu. Artinya, saat melakukan aksinya, mereka diduga memakai nama dan nomor telepon orang lain di buku tamu.

Data Buku tamu omah yang tidak dikenal tersebut.(Anton/Blokjatim.com)

Sementara itu, ditempat yang berbeda, Ashar yang diduga nama dan nomor telpon dicatut oleh pelaku mengaku kecewa atas kejadian ini.

Wartawan senior ini mengaku akan melangkah kejalur hukum apabila para pelaku tidak segera meminta maaf atau menyelesaikan masalah ini.

“Yang jelas saya tidak terima kok tiba-tiba ada nama dan nomor handphone saya. Padahal saya tidak kesana. Dan permasalahan seperti ini akan saya konfirmasi dan kemungkinan akan saya laporkan juga nanti,” tegas Ashar.

Dengan adanya kejadian ini, diharapkan bisa menjadi pelajaran berbagai pihak seperti madrasah maupun kepala madrasah yang lain untuk lebih berhati-hati ketika menghadapi permasalahan seperti ini.

Mereka harus lebih detail lagi menanyakan identitas maupun kepentingan orang yang mengaku dari lembaga maupun dari awak media.

Untuk saat ini pihak sekolah dan orang-orag yang dirugikan dengan kejadian ini sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk menindaklanjuti permasalahan ini, seperti nama dan tanda tangan di buku tamu, serta rekaman CCTV yang ada di madrasah.(ton/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru