Rabu, Januari 15, 2025

Buy now

spot_img

Marak Dugaan Pemerasan di Sekolah, Ketua Ormas Orang Indonesia (OI) Bersatu Angkat Bicara

MAGETAN (Blokjatim.com) – Belakangan ini, dunia pendidikan di Magetan digemparkan oleh maraknya kasus dugaan pemerasan di sekolah, madrasah atau desa yang dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai lembaga dan media. Para pelaku kebanyakan menggunakan modus operandi dengan mengancam akan menyebarkan berita negatif atau mengklaim adanya pelanggaran tertentu jika pihak sekolah atau desa tidak memberikan sejumlah uang.

Perihal tersebut mendapat perhatian khusus dari Ketua Ormas Orang Indonesia (OI) Bersatu, Sifaul Anam, S.PdI. Seperti yang baru saja terjadi di MTsN 4 Magetan yang beberapa hari lalu didatangi Orang Tak Dikenal (OTK) yang mengaku dari Pengawas dana BOS dan meminta sejumlah uang.

“Saya juga mendapat laporan dari salah satu MAN juga terjadi seperti, oknum ini juga terekam CCTV, ” kata Ketua Ormas Orang Indonesia (OI) Bersatu, Sifaul Anam, S.PdI, Jumat (26/7/2024).

Menurut Gus Anam, sapaan akrab ketua OI, kejadian seperti ini selain mencoreng dunia pendidikan, tetapi juga merusak citra lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan media yang ada di Kabupaten Magetan. Karena beberapa tahun terakhir sudah banyak oknum lembaga maupun media dari luar daerah yang masuk ke Magetan.

“Harusnya Kemenag dan Kominfo turun tangan mengkoordinasi seluruh kepala madrasah dibawah Kemenag untuk tidak dengan oknum LSM atau wartawan yang bersifat memeras. Kalau ada wartawan yang mengaku LSM segera koordinasi dengan Bakesbangpol. Kalau ada LSM yang ngaku wartawan segera kordinasi dengan Kominfo,” imbuhnya.

Gus Anam juga mengimbau kepada masyarakat, terutama para pengelola sekolah maupun perangkat desa untuk tetap waspada pertanyaan legalitas atau identitas jika ada yang datang mengaku lembaga atau media. Dan tidak ragu untuk melaporkan jika menemukan indikasi pemerasan yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut.

“Organisasi itu didirikan bukan untuk mencari uang. Pada intinya Ormas OI bersatu sangat mengecam keras perbuatan seperti itu,” ungkapnya.

Kasus dugaan pemerasan yang terjadi dibeberapa sekolah oleh oknum yang mengaku Lembaga dan media ini telah menjadi perhatian publik dan awak media, diharapkan segera ada tindakan tegas dari berbagai pihak dan permasalahan seperti ini dapat segera ditangani dan tidak terulang lagi di masa mendatang.

Untuk diketahui, diberitakan sebelumnya Kepala MTsN 4 Magetan, Drs. Giana, mengungkapkan rasa kekhawatirannya setelah mengalami dugaan pemerasan oleh beberapa orang tidak dikenal dan mengaku pengawas dana BOS, Rabu (24/7/2024).

Insiden ini terjadi beberapa hari yang lalu, ketika pelaku yang berjumlah 4 orang mendatangi madrasah dan meminta sejumlah uang dengan dalih menanyakan tentang pengadaan seragam, buku dan penggunaan dana BOS.(niel/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru