MAGETAN (Blokjatim.com) – Menuju Desa Sehat Mata, Pemerintah Desa Puntukdoro, Kecamatan Plaosan bekerjasama dengan Yayasan Paramitra Indonesia menggelar Deklarasi Desa Sehat Mata Infklusif Puntukdoro, Rabu (26/2/2025).
Digelar di Balai Desa Puntukdoro, deklarasi dihadiri langsung oleh Kepala Desa Puntukdoro, bersama perwakilan Pemerintah Kecamatan Plaosan, OPD terkait dan juga para kader mata di Desa Puntukdoro.
Fasilitator Kecamatan Plaosan dari Yayasan Para Mitra Indonesia, Rully Budianto, mengatakan bahwa latar belakang diadakannya Deklarasi Desa Sehat Mata Infklusif Puntukdoro ini berawal dari kondisi masyarakat desa Puntukdoro yang mayoritas petani pekebun ini rentan terkena gangguan mata.
Hal disebabkan, salah satunya karena mata mereka sering terpapar langsung oleh sinar UV atau matahari saat bekerja di ladang atau kebun.
“Kondisi ini akhirnya mendorong kader desa untuk melaporkan temuan tersebut kepada pihak desa. Dari sinilah muncul inisiatif untuk membentuk tim guna menangani masalah kesehatan mata warga,” katanya.
Dijelaskan Rully, dalam acara kali ini mengambil tema Puntukdoro Sadar Kesehatan Mata dan Masyarakat Gerak Tanggap Inklusi, karena memang di Desa Puntukdoro ini fokus pada teman-teman disabilitas.
Bukan hanya tunanetra tau daksa tapi mereka ini juga konsen dengan mereka ini yang ODGJ, sehingga disematkanlah kata inklusi pada deklarasi pada pagi hari ini,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua Desa Sehat Mata Desa Puntukdoro, Handoyo Eko Putro mengatakan, usai deklarasi dirinya bersama para kader-kader akan terjun langsung ke lapangan melakukan pendataan masyarakat di desa Puntukdoro yang terkena gangguan mata.
Selain itu, dirinya juga akan aktif melakukan pendampingan – pendampingan masyarakat yang membutuhkan pengobatan khusunya warga yang disabilitas.
“Jumlah kader kami ada 23 orang, kami akan segera turun melakukan koordinasi dan pendataan masyarakat yang terkena gangguan kesehatan khusunya mata,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Puntukdoro, Kecamatan Plaosan, Cintoko Samudro, menegaskan bahwa desa siap menjalankan program ini secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kader desa dan mitra terkait.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Desa Puntukdoro. Program ini sangat penting, karena kesehatan mata adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh semua kelompok usia, dari remaja hingga lansia,” ungkapnya.
Cintoko berharap program ini tidak cukup sampai disini, karena harus ada support dan pendampingan terus bagi masyarakat, apalagi khususnya warga yang disabilitas.
“Banyak masyarakat yang kurang memahami kondisi mata mereka, termasuk penyakit seperti katarak yang sebenarnya bisa disembuhkan. Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap warga bisa lebih sadar akan kesehatan mata,” tutupnya.(ton/red)

