MAGETAN (Blokjatim.com) – Rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Botok, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan yang sempat terkendala aturan alih fungsi lahan, dipastikan semakin molor.
Meski proses terakhir Pemkab Magetan sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian, namun sampai dengan saat ini juga belum ada kabar adanya jalan keluar dari permasalahan itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Magetan, Saif Muchlisun, saat dihubungi via WhatsApp mengatakan, bahwa proses koordinasi dengan kementerian saat ini masih terus berjalan.
“Ini masih kami konsul dan koordinasikan. Masih on proses,” ujar Saif Muchlisun, Rabu (13/8/2025).
Dijelaskan Saif, lamanya koordinasi dengan pemerintah pusat, karena prosesnya tidak hanya di satu kementrian saja, tapi di lintas kementerian.
“Permasalahan ini kan sudah antar lintas kementerian. Jadi bukan hanya di satu menteri saja. Ya harus sabar,” katanya.
Disisi lain, Saif juga menyingung mengenai pengadaan lahan seluas 5 hektar juga sudah selesai. Namun, untuk melakukan pembangunan berbagai fasilitas TPA tersebut juga membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
“Yang 5 hektar sudah clear, tidak ada masalah. Semua sudah siap, termasuk dokumen lingkungannya juga sudah ada. Tinggal tambahan lahan ini saja yang masuk LBS (Lahan Baku Sawah),” imbuhnya.
Dengan masih belum jelasnya kabar dari pemerintah pusat, rencana pembangunan TPA Botok dipastikan kembali menunggu. Padahal tantangan pengelolaan sampah di Magetan kian mendesak, karena TPA di Desa Milangasri juga sudah overload.
Sementara itu, masyarakat Desa Botok juga menunggu perkembangan terkait pembelian lahan tahap kedua seluas 2 Hektar, yang juga masih belum jelas.(ton/red)