MAGETAN (Blokjatim.com) – Kolaborasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Magetan, Persatuan Wartawan Media Online Indonesia (PW MOI) Jawa Timur menggelar Pelatihan Jurnalistik, Selasa (27/8/2025).
Bertempat di aula Kemenag, pelatihan yang bertema “Kemitraan Media dan Madrasah dalam Literasi Pendidikan” ini diikuti guru-guru dari madrasah RA sampai MA se-Kabupaten Magetan dengan beberapa narasumber, baik dari wartawan, Diskominfo, Kejaksaan Negeri Magetan dan lainya.
Ketua PW MOI Kabupaten Magetan, Agus Suyanto, mengatakan pentingnya membangun komunitas jurnalis di sekolah dan madrasah.
“Program ini tidak berhenti di Kemenag. Saya bersama tim akan turun ke sekolah agar terbentuk komunitas jurnalis yang solid. Era digital luar biasa, kalau tidak bisa mengikuti kita akan tertinggal,” ujarnya.
Agus berharap, keberlanjutan program ini mampu membekali siswa madrasah dengan keterampilan nyata.
“Harapannya setelah ini kita bisa mendampingi, melatih, dan berbagi dengan anak didik. Yang penting saling membantu bagaimana pendidikan di madrasah bisa lebih berkembang,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Magetan, Taufiqurohman, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif PW MOI Magetan kali ini.
“Kami berterima kasih atas inisiasi PW MOI. Sinergi dengan media penting agar madrasah lebih dikenal luas. Literasi publik menjadi bagian penting dalam mendukung pendidikan yang transparan dan akuntabel,” katanya.
Disisi lain, mewakili Diskominfo, Kabid IKP, Eko Budiyono, yang menjadi narasumber, menekankan relevansi literasi jurnalistik di era digital.
“Kegiatan ini memberi pemahaman tentang pentingnya jurnalistik dalam perkembangan informasi. Dengan literasi ini, guru dan siswa bisa lebih kompeten membangun relasi dengan insan pers,” imbuhnya.
Kemudian dari sisi hukum, Kasi Intel Kejari Magetan, Andy Sofyan, mendorong keterbukaan publik harus berjalan tanpa praktik menyimpang.
“Keterbukaan informasi publik boleh dilakukan, tapi kalau ada oknum yang mengatasnamakan atau meminta sesuatu, itu tidak dibenarkan. Kalau ada aksi premanisme, silakan laporkan ke kejaksaan agar bisa kami tindak secara hukum,” tambahnya.
Selain itu, salah satu wartawan, Sukoco, turut berbagi pengalaman mengenai peran media dalam mendukung literasi pendidikan, sementara Direktur PT Digital Advisor Akademi, Lutfy Azhar Syafii, memaparkan pentingnya pemanfaatan media sosial untuk mendukung kemajuan pendidikan.
Pelatihan ini menegaskan bahwa sinergi antara media, pemerintah, dan madrasah menjadi kunci dalam memperkuat literasi publik. Media tidak hanya berfungsi menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi kontrol sosial dan mitra pembangunan pendidikan di Magetan.(*)