MAGETAN (Blokjatim.com) – Polemik Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Kabupaten yang diduga jadi bancakan sejumlah oknum, mendapat respon Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magetan.
Dihubungi via whatsApp, Kepala Bidang SDA DPUPR Magetan, Yuli K Iswahyudi mengatakan, bahwa dengan digelontorkanya proyek P3-TGAI di Magetan adalah berkah tersendiri bagi masyarakat.
“Program P3-TGAI inikan dari awal sampai akhir yang berperan BBWS. Dari Kabupaten kita anggap berkah karena anggaran di SDA kan sangat terbatas, jadi apabila ada hal-hal dari pusat dan kita tinggal terima kunci kita sangat mendukung sekali,” ujarnya.
Menurut Yuli, bantuan P3-TGAI di 26 lokasi di Magetan bukanlah hal yang kecil karena bisa membangun ribuan jaringan irigasi tersier untuk petani.
“Pada dasarnya dengan anggaran ini kami Kabupaten sangat terbantu sekali, anggaran 26 lokasi itu totalnya sudah Rp 5 Miliar lebih lo mas, kita bayangkan berada saluran tersier yang bisa dibangun,” ujarnya.
Kemudian mengenai hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa saja terjadi dalam proyek P3-TGAI, Yuli menyikapi agar semua bisa dicermati bersama-sama baik dari masyarakat dan juga media.
“Kalau prosesnya mari kita cermati bersama-sama. Dari media silahkan dicermati bersama-sama. Kalau kita harapannya ya sesuai dengan kontrak, dalam kontrakan sudah jelas kan mas bagaimana-bagaimana tertuang antara masyarakat dan BBWS,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, proyek P3-TGAI untuk puluhan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di Kabupaten Magetan diduga masih menjadi alat mafia politik untuk mengeruk keuntungan.
Dengan alasan program ini diturunkan berkat jerih payah mereka, makelar berbaju politik ini meminta bagian 10 sampai 15 % dari total anggaran P3-TGAI sebesar Rp 195 juta. Informasi terbaru, potongan anggaran tersebut diminta dibeberapa pencairan.
“Biasanya potongannya itu di pencairan kedua dan ketiga, untuk pencairan pertama belum,”kata salah satu orang dalam yang namanya tak mau disebutkan.
Tak hanya dari makelar berbaju politik, proyek P3-TGAI ini juga diduga menjadi ajang bancakan sejumlah oknum media dan LSM dari luar Magetan yang datang secara berkelompok di desa-desa atau kelurahan yang mendapat bantuan. Hanya berbekal kwitansi oknum ini meminta partisipasi sejumlah uang kepada Ketua Hippa atau kepala desa.(ton/red)

