Sabtu, Desember 6, 2025

Buy now

spot_img

Asosiasi Peternak Petelur Magetan Soroti Program MBG yang Belum Maksimal Serap Produk Lokal

MAGETAN (Blokjatim.com) – Ketua Asosiasi Peternak Petelur Nasional Kabupaten Magetan, Surohman keluhkan program Makan Gizi Gratis (MBG) di Kabupaten Magetan yang diduga masih kurang begitu memihak pada peternak petelur di Magetan.

Pasalnya, Surohman mengatakan sampai dengan saat ini, dirinya dan ratusan anggotanya yang berada di Asosiasi Peternak Petelur Nasional Kabupaten Magetan belum pernah dilibatkan dalam penyerapan telur dalam program MBG di Magetan.

“Sampai dengan saat ini dari Pinsar peternak petelur nasional belum pernah diajak bicara mengenai MBG di Magetan. Teman-teman inikan sudah masuk di asosiasi dan koperasi,” ujarnya.

Dijelaskan Surohman, anggota asosiasinya saat ini berjumlah 200 lebih. Dari ratusan kandang peternak petelur anggotanya ini setiap harinya memproduksi puluhan ton telur ayam.

“Yang tergabung dalam koperasi ini ada 200 an. Kalau yang di asosiasi malah 200 lebih. Rata-rata per peternak itu menghasilkan 3 kwintal telur setiap harinya, insyaallah cukup untuk memenuhi MBG di Magetan,” jelas Surohman.

Meski para peternak petelur di Magetan banyak memproduksi telur, ironisnya sampai dengan saat ini belum ada yang melaporkan telur hasil produksinya diserap untuk program MBG. Bahkan, sebagian telur itu justru diserap oleh daerah lain di luar Magetan.

“Sekitar 70 persen produksi telur di Magetan itu justru lari keluar daerah , seperti Jawa Tengah dan Jakarta. Paling yang beredar di Magetan itu hanya 30 persen itu,” imbuhnya.

Surohman berharap, keluhan para peternaknya ini didengar oleh pejabat berwenang yang menangani MBG, sehingga bisa lebih memberdayakan produk-produk lokal Magetan.

“Harapan kami stakeholder yang menangani MBG ini lebih memberdayakan daerah setempat. Misalnya telur, Magetan inikan penghasil telur, kemudian sayuran dan juga penghasil ayam. Bagaimana bisa dioptimalkan di Magetan itu sendiri,” tutupnya.(ton/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru