MAGETAN (Blokjatim.com) – Keluhan yang disuarakan oleh Joko Nugroho, seorang warga Maospati, Magetan, melalui pendampingan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) No Viral No Justice Magetan, mendapat respons kilat dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo Surabaya.
Hanya berselang waktu kurang dari 24 jam sejak kasusnya diberitakan, Joko Nugroho mengonfirmasi bahwa ia telah dihubungi langsung oleh pihak rumah sakit. Panggilan tersebut memintanya untuk segera datang ke poliklinik guna menjalani pemeriksaan lanjutan dan penetapan jadwal operasi yang telah lama dinantikannya.
“Alhamdulillah, saya tadi sudah dihubungi lewat WhatsApp oleh pihak RS dr. Soetomo. Diminta datang ke poli besok untuk kontrol dan sekaligus penjadwalan operasi. Saya sangat senang sekali,” ujar Joko dengan nada haru, Kamis (30/10/2025).
Meski merasakan kelegaan atas kepastian tersebut, Joko meminta waktu sebentar untuk menyiapkan dokumen administrasi yang diperlukan sebelum bertolak ke Surabaya.
“Karena mendadak, saya minta izin untuk menyiapkan berkas dulu. Tapi saya sangat bersyukur, akhirnya ada kepastian,” tambahnya.
Joko juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada LBH No Viral No Justice Magetan dan AS Law Firm yang telah gigih mendampingi dan memperjuangkan haknya sebagai pasien.
“Tanpa bantuan mereka, mungkin saya masih menunggu tanpa kepastian. Saya sangat berterima kasih,” ungkapnya.
Di pihak lain, perwakilan LBH No Viral No Justice Magetan, Ahmad Setiawan, S.H., M.H., menyampaikan apresiasinya atas tindakan cepat yang ditunjukkan oleh manajemen RSUD dr. Soetomo Surabaya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen RS dr. Soetomo yang sudah menanggapi keluhan saudara Joko Nugroho dengan . Ini bukti bahwa komunikasi publik yang baik bisa menjadi solusi tanpa perlu gaduh,” jelasnya.
Ahmad Setiawan menyatakan bahwa timnya akan terus memonitor seluruh proses administrasi dan memastikan Joko Nugroho menerima layanan kesehatan sesuai prosedur. Ia juga berharap agar pengalaman Joko ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar aspirasi dan keluhan dari masyarakat, terutama dari kalangan bawah, dapat ditanggapi dengan lebih sigap dan cepat, tanpa harus menunggu kasus tersebut menjadi viral.(ton/red)