MAGETAN (BLOKJATIM.COM) – Komunitas Jurnalis di Kabupaten Magetan kini semakin diperkuat dengan kehadiran wajah baru. Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Magetan secara resmi diluncurkan pada hari Sabtu (29/11/2025).
Organisasi profesi ini membawa visi ambisius menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas dan meningkatkan profesionalisme para jurnalis di wilayah yang dikenal dengan keindahan Telaga Sarangan ini.
Kepemimpinan AWDI Magetan dipercayakan kepada Bitner Sianturi sebagai Ketua DPC. Selain itu, organisasi ini mendapatkan dukungan moral dan spiritual yang kuat dengan didapuknya ulama terkemuka, K.H. Ahmad Zahni, sebagai Pembina Utama. Kolaborasi antara figur pers dan tokoh agama ini diharapkan mampu memberikan arah yang bijaksana bagi perkembangan jurnalisme yang bertanggung jawab.
AWDI bukanlah nama baru di kancah pers nasional. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AWDI telah dideklarasikan dan dikukuhkan sejak Desember 2020 pasca Kongres pertama di Jakarta, dan kini terus merambah ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, termasuk Magetan.
Fokus utama organisasi ini di Magetan adalah memastikan bahwa setiap produk jurnalistik yang dihasilkan di daerah tersebut menjunjung tinggi standar profesional, beretika, dan teguh pada prinsip-prinsip dasar demokrasi.
Menanggapi peluncuran ini, Bitner Sianturi menyampaikan harapannya yang besar. “Kehadiran AWDI diharapkan mampu memperkuat integritas wartawan dan menjadi payung perlindungan bagi karya-karya pers yang informatif, lugas, dan bertanggung jawab,” tegas Ketua AWDI Magetan tersebut, menekankan peran organisasi sebagai katalisator kualitas bagi insan pers lokal.
Pendirian AWDI ini mendapat sambutan baik dari pemerintah daerah. Kepala Bidang Informasi, Komunikasi, dan Publik (IKP) Dinas Kominfo Magetan, Eko Budiono, mengungkapkan data terkini tentang ekosistem media di kabupaten tersebut. Saat ini, tercatat ada 14 organisasi media, baik profesi maupun perusahaan, yang mewadahi total 86 media terdaftar.
Dalam sambutannya, Eko Budiono menyoroti pentingnya peran wadah-wadah media dalam memastikan kompetensi dan etika. Menurutnya, keberadaan organisasi seperti AWDI harus mampu menjaga kompetensi jurnalis sembari tetap patuh pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi dan, yang paling utama, Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
“Media di Magetan harus mampu menjaga profesionalitas dan selalu menjaga kode etik jurnalistik, serta patuh pada aturan yang sudah ditetapkan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya, menyerukan kolaborasi antara insan pers dan pemerintah demi terciptanya ruang publik yang sehat dan terinformasi.
Dengan resmi berdirinya AWDI Magetan, tantangan dan harapan kini diletakkan di pundak para pengurusnya untuk menavigasi dinamika media di era digital, memastikan setiap berita yang sampai ke masyarakat Magetan adalah cerminan dari jurnalisme yang profesional, lugas, dan bertanggung jawab.(ton/red)

