Senin, Desember 15, 2025

Buy now

spot_img

Respon Tuntutan Pasar, Disnakan Magetan Perkuat Kompetensi Juru Sembelih Halal (Juleha)

MAGETAN (BLOKJATIM.COM) – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Magetan terus bergerak cepat dalam memastikan keamanan dan kehalalan pangan di wilayahnya. Langkah ini diambil guna merespons tingginya tuntutan pasar akan produk bersertifikat halal, terutama di sektor hulu yakni proses penyembelihan ternak.

Kepala Disnakan Magetan, drh. Nur Haryani, mengungkapkan bahwa standardisasi halal kini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan bagi para pelaku usaha. Terlebih, adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuka peluang pasar yang sangat besar bagi produsen daging dan unggas lokal.

“Pasar menuntut semua produk memiliki label halal, termasuk proses di hulunya. Untuk produk daging sapi maupun ayam, penyembelihannya harus dipastikan sesuai syariat. Inilah peran penting Juru Sembelih Halal (Juleha),” ujar drh. Nur Haryani saat ditemui pada Jumat (12/12/2025).

Meski sempat terkendala kebijakan refocusing anggaran pada tahun 2025 yang berdampak pada pengurangan kuota pelatihan mandiri, Disnakan Magetan tidak hilang akal. Dari rencana awal melatih 30 orang secara mandiri, anggaran yang tersisa hanya mencukupi untuk 8 orang.

Demi efektivitas, Disnakan akhirnya berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sebanyak 8 pelaku usaha pemotongan unggas asal Magetan dikirim untuk mengikuti pelatihan intensif di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu.

“Karena kuota terbatas akibat refocusing, kami menitipkan 8 orang pelaku usaha untuk ikut pelatihan di Batu selama lima hari, mulai tanggal 25 hingga 30 November 2025 lalu. Ini adalah upaya kami agar pelaku usaha rumahan di Magetan tetap bisa meraih peluang pasar MBG tersebut,” jelasnya.

Nur Haryani menekankan bahwa Magetan memiliki potensi besar sebagai produsen ayam dan pemilik rumah potong unggas (RPU) rumahan. Agar produk lokal mampu bersaing dan masuk ke dapur-dapur program nasional, legalitas dan kompetensi penyembelih menjadi kunci utama.

Ia pun berharap pada tahun-tahun mendatang, Pemerintah Kabupaten Magetan dapat mengucurkan anggaran yang lebih memadai untuk mencetak lebih banyak tenaga Juleha.

“Harapan kami ke depan, anggaran untuk pelatihan ini bisa lebih diprioritaskan. Dengan begitu, kita bisa melatih lebih banyak pelaku usaha pemotongan hewan, khususnya unggas. Tujuannya jelas, produk daging di Magetan terjamin kehalalannya karena ditangani oleh tenaga yang bersertifikat,” tutupnya.(ton/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru