MAGETAN (BLOKJATIM.COM) – Peristiwa tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras di Dusun Dagung, Desa Bedagung, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan pada Selasa (11/11/2025) sore, mengakibatkan seorang warga lanjut usia (lansia) mengalami luka serius setelah tertimpa material longsoran.
Korban, Bapak Pardi (76), warga Desa Bedagung Dusun Sengonan RT 02 RW 02, Kecamatan Panekan, menderita patah tulang tangan kiri dan harus dilarikan ke RSUD dr. Sayidiman Magetan untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan, Eka Wahyudi, melalui rilis resmi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB), membenarkan kejadian tersebut.
“Informasi kejadian tanah longsor kami terima dari laporan masyarakat pada Selasa, pukul 19.22 WIB. Peristiwa longsoran utama terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, disebabkan oleh hujan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur wilayah Panekan.” ujar Eka.
Longsoran awal terjadi di area kebun milik Bapak Purwanto dengan dimensi cukup besar, yaitu tinggi kurang lebih 15 meter, lebar 10 meter, dan ketebalan material sekitar 1 meter.
Beberapa saat setelah longsor pertama, saat kondisi masih diguyur gerimis, Bapak Pardi yang baru pulang dari sawah melintas di lokasi. Tidak menyadari bahwa area tersebut masih sangat labil, tanah di sekitarnya kembali ambles, menyebabkan korban terjatuh dan tertimpa material longsor.
Beruntung, teriakan minta tolong korban didengar oleh Bapak Sarmin, warga setempat yang saat itu tengah memeriksa saluran irigasi sawah yang tersumbat akibat longsoran.
“Bapak Sarmin segera menuju lokasi dan melakukan pertolongan pertama. Bersama Bapak Sukir, anak korban yang dihubungi, mereka berhasil mengevakuasi Bapak Pardi dan membawanya ke rumah Bapak Sarmin untuk pertolongan awal, sebelum kemudian dirujuk ke RSUD,” jelas Eka Wahyudi.
Dampak dan Penanganan Bencana
Selain menimbulkan korban luka, material longsoran juga berdampak pada aset warga dan fasilitas umum. Menutup kebun rumput seluas 100 meter persegi milik Bapak Kasiran serta menutup dan menyumbat saluran irigasi pertanian.
Menindaklanjuti kejadian ini, BPBD Kabupaten Magetan segera melakukan asesmen, pendataan, dan koordinasi dengan perangkat desa, TNI, dan Polri di lokasi.
“Kerja bakti pembersihan material longsor dilakukan secara mandiri oleh warga dan instansi terkait. Kami telah memberikan bantuan kebutuhan mendesak kepada keluarga korban dan warga terdampak. Saat ini, kami juga berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur untuk pengajuan bantuan santunan sosial,” imbuhnya.
BPBD Kabupaten Magetan juga mengeluarkan himbauan tegas kepada seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan longsor, untuk selalu waspada.
Masyarakat diminta untuk mewaspadai Tanda-Tanda Longsor, seperti retakan di tanah atau dinding rumah, pohon atau tiang yang miring, air keruh keluar dari celah tanah, dan suara gemuruh dari arah lereng.
“Kami menghimbau agar masyarakat menghindari aktivitas di sekitar lereng terjal, terutama saat dan setelah hujan deras, serta aktif memantau informasi cuaca resmi dari BMKG. Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan bersama,” tutup Eka Wahyudi.(ton/red)

