KOTA MADIUN (Blokjatim.com) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Madiun menggelar Sosialisasi Peran Perempuan Dalam Pengawasan Partisipasif Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024, Sabtu (31/8/2024).
Bertempat di ruang pertemuan di Hotel Aston Madiun, sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan aktif perempuan dalam mengawal jalannya Pilkada, sehingga tercipta pemilu yang bersih, adil, dan transparan.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan Bawaslu Madiun ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi perempuan, komunitas lokal, dan tokoh-tokoh masyarakat.
Dalam sosialisasi tersebut, Bawaslu menekankan bahwa partisipasi perempuan dalam pengawasan tidak hanya menjadi simbol keberagaman, tetapi juga merupakan kebutuhan strategis untuk menjaga integritas pemilu.
“Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam pengawasan Pilkada. Mereka memiliki perspektif dan kepekaan yang sering kali lebih tajam terhadap isu-isu yang mungkin terabaikan oleh pengawas lainnya,” kata Ketua Bawaslu Madiun, Mohda Alfian dalam salah satu sesi sosialisasi.
Sosialisasi ini juga mencakup pelatihan teknis bagi perempuan yang tertarik menjadi pengawas partisipatif. Mereka diberikan pengetahuan mengenai prosedur pengawasan, cara melaporkan pelanggaran, serta bagaimana menghadapi tekanan atau intimidasi yang mungkin terjadi di lapangan.
Hal ini dinilai penting karena partisipasi perempuan diharapkan dapat menambah kualitas pengawasan, terutama di wilayah-wilayah yang rawan terjadi pelanggaran.
Selain itu, Bawaslu Madiun juga mengajak perempuan untuk aktif menyebarkan informasi yang benar mengenai Pilkada, guna mencegah penyebaran hoaks dan informasi yang menyesatkan. Peran ini dianggap krusial, mengingat penyebaran informasi yang salah dapat mengganggu proses demokrasi dan merugikan kepentingan masyarakat luas.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Provinsi Eka Rahmawati menambahkan, bahwa di Madiun, sosialisasi ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Banyak perempuan yang mulai tertarik untuk terlibat dalam pengawasan, baik secara langsung di TPS maupun melalui platform pengawasan lainnya yang disediakan oleh Bawaslu.
“Dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi ini, Bawaslu Kota Madiun optimis Pilkada di wilayahnya dapat berlangsung lebih transparan dan bebas dari kecurangan,” imbuhnya.
Melalui pengawasan partisipatif yang melibatkan perempuan, Bawaslu Kota Madiun berharap dapat menciptakan Pilkada yang tidak hanya demokratis, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kesetaraan gender dan keadilan sosial.
Sosialisasi ini akan terus dilanjutkan hingga menjelang hari pemungutan suara, dengan harapan semakin banyak perempuan yang terlibat aktif dalam pengawasan Pilkada.(rara/red)