MAGETAN (Blokjatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Magetan terus melakukan berbagai cara untuk mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Obyek Wisata Telaga Sarangan yang tahun ini kembali naik.
Kepala Disbudpar Magetan, Joko Trihono mengatakan, bahwa upaya-upaya yang dikerjakan, seperti melakukan berbagai promosi-promosi dan menggandeng biro perjalan wisata.
Tak hanya itu, untuk menaikan jumlah kunjungan wisatawan di Magetan, Disbudpar juga akan membuat program paket wisata bekerjasama dengan biro perjalanan wisata. Sehingga nantinya wisata di Magetan bisa merata dikunjungi.
“Menggandeng agen perjalan wisata kita akan membuat semacam skema paket wisata, jadi nanti wisatanya itu berkaitan. Tidak hanya di Sarangan, tapi juga di Kebun Refugia, Mojosemi, LGF dan lainya,” kata Joko, Jumat (18/7/2025).
Joko mengungkapkan, pada tahun 2025 ini sesuai rumus pertumbuhan ekonomi ada peningkatan PAD sektor wisata sekitar 10%, maka dari itu tahun 2025 ini total target PAD untuk Telaga Sarangan mencapai Rp 23.304.600.000.

“Tapi dengan angka itu, semua sektor belum tentu bisa mengikuti. Seperti Sarangan lokasinya hanya itu, tidak ada penambahan lahan, tidak ada penambahan destinasi, tidak ada penambahan atraksi. Kita hanya mengaitkan dengan destinasi yang lain saja. Sehingga kalau tidak ada penambahan, saya rasa angka pendapatan akan stagnan, akan segitu terus,” ujarnya.
Disisi lain, saat Pemkab ingin menambah destinasi atau melakukan pembangunan pun, lanjut Joko, juga akan terkendala berbagai masalah, karena sebagian Telaga Sarangan juga merupakan  kewenangan BBWS Solo dan juga Perhutani.
“Salah satunya jalan sebelah barat itukan punya Perhutani, sehingga kita tidak bisa membangun. Selain itu kita juga tidak bisa mengatur pedagangnya, misal jangan pakai terpal, biar rapi.Tapikan bisanya hanya ngomong tidak bisa ngatur,” terangnya.
Joko menjelaskan, bahwa permasalahan di Sarangan itu sangat banyak, maka perlu berbagai jalan keluar dan duduk bareng antara Pemkab Magetan, Perhutani dan BBWS Solo.
“Permasalahan di Telaga Sarangan itu kompleks jadi memang harus di pecah satu-satu,” imbuhnya.
Meskipun, masih ada banyak kekurangan di Telaga Sarangan, Joko tetap tak henti-hentinya mengajak semua warga sekitar dan juga semua pelaku usaha agar bersama-sama menjaga Telaga Sarangan dengan baik. Seperti menjaga kebersihan, dan juga ramah kepada wisatawan, sehingga wisatawan yang datang di Telaga Sarangan merasa nyaman dan betah.
Sebagai informasi, pada tahun 2024 lalu, target PAD dari Telaga Sarangan adalah Rp 21.686.000.000 dan mampu dicapai 92,70% atau Rp 20.102.115.000. Kemudian untuk tahun 2025 ini, target PAD dari Telaga Sarangan mencapai Rp 23.304.600.000 dan sampai dengan bulan Juli ini sudah tembus 49% atau di angka Rp 11.000.000.000 dari total target, hal itu karena adanya libur panjang sekolah, dimana ada lonjakan pengunjung hingga 91.578.(ton/red/adv)

