MAGETAN (Blokjatim.com) – Menyambut datangnya musim giling tahun 2025, Pabrik Gula (PG) Poerwodadie Magetan kembali menggelar ritual adat yaitu selamatan buka giling yang digelar secara rutin setiap tahunnya hari ini, Selasa (29/4/2025).
Acara yang berlangsung di halaman pabrik ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai Forkopimca Karangrejo, jajaran manajemen pabrik, pekerja, petani tebu, serta berbagai tokoh masyarakat setempat.
Selamatan buka giling diawali dengan Prosesi Methil Tebu Manten yang merupakan simbol wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan penyatuan dua jenis yang berbeda antara Raden Bagus Rosan yang mewakili tebu putra dengan Diah Ayu Roro Manis yang mewakili tebu wanita.
Acara kemudian dilanjutkan dengan kirab tebu manten menuju penggilingan, yang digambarkan sepasang temanten yang diiringi oleh tokoh wayang Punokawan (Semar, Gareng, Petrok, dan Bagong) serta seni Reog Ponorogo yang diikuti seluruh karyawan PG. Poerwodadie.

“Ini adalah bagian dari rangkaian acara selamatan buka giling. Hari ini kami menggelar resepsi dan memohon doa restu dari seluruh pihak, mulai dari direksi, stakeholder, mitra perbankan hingga petani tebu. Harapannya, musim giling tahun ini berjalan lancar dan membawa berkah bagi semua,” kata Penjabat Sementara (Pjs) General Manager PG Poerwodadie, Pilipus Setijawirawan.
Dijelaskan Pilipus, ritual adat di PG. Poerwodadie adalah bentuk nguri-nguri budaya yang perlu dilestarikan, karena memang sudah dijalankan sejak nenek moyang terdahulu untuk memohon keberkahan kepada Tuhan YME, agar proses giling lancar dan menghasilkan gula yang berkualitas standard Nasional Indonesia (SNI).
“Target giling mencapai 2,3 juta ton tebu, naik hampir 120% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 1,9 juta ton. Selain itu, rendemen (persentase hasil gula dari tebu) juga ditargetkan meningkat dari 6,9 persen menjadi 7,6 persen,” ujarnya.
Selamatan buka giling Pabrik Gula Poerwodadie ini bukan hanya sekadar ritual pembuka musim giling, tetapi juga sebuah tradisi yang memperkokoh ikatan antara pabrik, petani, dan masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan ini, diharapkan musim giling tahun 2025 ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.(ton/*)

