Jumat, Desember 5, 2025

Buy now

spot_img

Seperti Kena Prank, Tim Sepak Takraw Putri Magetan Tak Jadi Diikutkan Porprov

MAGETAN (Blokjatim.com) – Seperti kena prank, tim sepak takraw putri Magetan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan sepihak yang diambil oleh Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Magetan terkait pembatalan keberangkatan timnya ke ajang Kejuaraan Porprov 9 di Malang.

Pelatih tim sepak takraw putri Kabupeten Magetan Bayu Agung Prasetya, yan mengatakan bahwa timnya sebelumnya telah didaftarkan secara resmi untuk mewakili Kabupaten Magetan pada Porprov 9 tersebut.

Pendaftaran itu bukan tanpa alasan, tapi berdasarkan pada prestasi tim takraw putri Magetan yang sudah meraih juara 3 pada Kejurprov di Mojokerto tahun 2024 lalu.

“Sejak awal kita sudah dipanggil, dimintai data, mengikuti tes parameter dari KONI, dan juga menjalani training center (TC). Tapi tiba-tiba beberapa hari lalu, ketua Pengcab mengajukan pengunduran diri dan menyatakan tim kami tidak layak berangkat karena alasan parameter dan skill yang dinilai kurang,” kata Bayu, Senin (2/6/2025).

Mendapat kabar diundurkan nya tim sepak takraw asuhanya, Bayu sangat menyayangkan alasan yang menurutnya tidak masuk akal, mengingat timnya telah menunjukkan peningkatan performa dan konsistensi dalam latihan, bahkan di tengah hujan dan kesibukan ujian sekolah sekalipun.

“Anak-anak ini juara O2SN tingkat kabupaten dua tahun berturut-turut, dan itu bukti nyata prestasi. Bahkan untuk Kejurprov 2024 ini, kami berangkat secara mandiri tanpa dukungan anggaran karena merasa tanggung jawab untuk membuktikan diri. Hasilnya kami tetap berhasil meraih juara 3,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bayi juga mempertanyakan parameter penilaian pada tim sepak takrawnya, padahal Pengcab jarang hadir untuk memantau proses latihan dan seleksi.

“Kalau mereka bilang tidak layak, kapan mereka menilai? Tidak pernah datang melihat latihan, hanya sekali saat hujan deras. Tapi tiba-tiba menilai anak-anak tidak cukup baik,” imbuhnya.

Dengan adanya permasalahan ini, Bayu mengaku juga telah melakukan koordinasi dengan pihak KONI Magetan dan Pengcab sejak awal, namun tidak mendapat respon yang serius. Keputusan sepihak tersebut tidak hanya berdampak secara psikologis kepada para atlet muda, tapi juga mematahkan semangat juang mereka.

“Anak-anak ini sudah disiapkan jauh-jauh hari. Mereka latihan setiap hari, bahkan saat puasa dan ujian. Kalau seperti ini, siapa yang akan bertanggung jawab atas mental mereka,” keluhnya.

Bayu berharap ada klarifikasi dan perhatian serius dari pihak terkait, baik Pengcab maupun KONI, agar fakta-fakta di lapangan benar-benar diperhatikan, bukan hanya sekadar mendengar dari pihak tertentu.

“Kami hanya ingin keadilan dan dihargai atas perjuangan yang telah kami lakukan. Jika tidak diberangkatkan, artinya Magetan tidak memiliki wakil di cabor sepak takraw putri. Karena memang tidak ada tim lain selain kami,” pungkasnya.(ton/sof)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru