MAGETAN (Blokjatim.com) – Momen memperingati Hari Anak Nasional (HAN ) tahun 2025, Pemkab Magetan melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPP & PA) Kabupaten Magetan menggelar Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai pihak, Selasa (5/8/2025).
Penandatanganan MoU ini digelar di GOR Ki Mageti Kabupaten Magetan disaksikan stakeholder terkait, dan juga ratusan anak-anak di Kabupaten Magetan.
Para pihak yang bertandatangan ini sepakat, menjalin kerjasama untuk lebih meningkatkan perlindungan perempuan dan anak, dan juga mencegah terjadinya hal-hal yang tidak baik kepada perempuan dan anak.
Plt Kepala Dinas PPKBPP & PA Kabupaten Magetan, Miftahudin, mengatakan banyak hal yang menjadi latar belakang adanya MoU. Salah satunya adalah angka permohonan dispensasi nikah masih cukup memprihatinkan.
“Dari 168 pasangan pada tahun 2020, turun menjadi 117, lalu 93, kemudian 81, dan tahun lalu menjadi 56. Hingga hari ini, kita mencatat ada 38 permohonan dispensasi nikah,” ujarnya.
Selian itu, Miftahudin juga mengungkap masih banyaknya kasus kekerasan terhadap anak, yang totalnya hampir 30 kasus.
“Saat ini, tercatat ada 29 kasus, terdiri dari 11 kasus terhadap perempuan dan sisanya terhadap anak-anak,” jelasnya.
Ditempat yang sama, selain MoU dengan stakeholder terkait, Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti juga menyampaikan komitmennya dalam menjaga anak dengan memberikan ruang partisipasi bagi anak-anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Seperti menyiapkan ruang dan kebijakan ramah anak, termasuk bagi penyandang disabilitas.
“Kedepan, kami akan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus,” imbuhnya.
Dengan adanya berbagai upaya Pemkab Magetan dalam memberikan ruang dan melindungi anak-anak di Kabupaten Magetan ini, Bunda Nanik berharap kedepan anak-anak Magetan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, berbudi luhur, dan jujur.(ton/red)