MAGETAN (Blokjatim.com) – Naiknya harga pakan ayam, terutama jagung dan bekatul, membuat peternak ayam petelur di Kabupaten Magetan mulai resah.
Seusia data di lapangan, harga jagung saat ini telah mencapai Rp 6.500, bahkan Rp 7.000 di luar Jawa, sementara harga bekatul naik dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000.
Ironisnya, harga telur ayam yang masih stagnan di kisaran Rp 22.800 di bawah harga pokok penjualan (HPP) yang ditetapkan pemerintah.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Ketua Asosiasi Peternak Petelur Nasional Kabupaten Magetan Surohman , meminta pemerintah untuk segera merealisasikan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung.
“Melonjaknya harga jagung ini tentunya sangat mempengaruhi biaya pakan ayam menjadi lebih mahal. Padahal pemerintah menyatakan kita swasembada beras maupun jagung,” katanya.
Tak hanya SPHP Jagung, Surohman mengatakan pemerintah juga harus mengevaluasi peraturan HPP telur sesuai dengan kondisi harga bahan baku pakan saat ini, agar para peternak tidak kelimpungan.
“Cadangan jagung pemerintah (CJP) yang sudah ditugaskan ke Bulog dapat segera tersedia, jadi swasembada ini tetap bisa terjaga,” tutupnya.(ton/red)

