MAGETAN (Blokjatim.com) – Aktivitas tambang galian C di Dukuh Selawe, Desa Taji, Kecamatan Karas lagi-lagi menuai keluhan dari masyarakat terdampak.
Keluhan salah satu warga ini terkait kejelasan kompensasi yang diberikan oleh pihak penambang mengenai lahan-lahan di sekitar pertambangan. Pasalnya berapa bulan ini lahan tersebut sudah tidak ditanami.
“Yang saya tuntut itu sudah tidak ditanami kurang lebih setahun, yang lain sudah dibayar, kok punya Mak saya belum dibayar,” kata Endrik anak pemilik lahan.
Dijelaskan Endrik, saat ini disekitar lahannya juga sudah dikeruk, hal juga tidak lagi memungkinkan untuk di tanami kembali.
“Kalau ditanami pasti longsor, soalnya yang bagian barat dan utara sawah saya sudah dikeruk dalam,” ujarnya.
Endrik menerangkan, hasil rapat dengan seluruh warga terdampak dulu ada kesepakatan kompensasi sebesar Rp 2,2 juta/are, namun sampai dengan saat ini lahannya juga belum menerima kompensasi sedikitpun.
“Pengajuan itu sudah 3 bulan yang lalu, berkas-berkasnya sudah lengkap dan juga nego-nego harganya. Mau dibayar dicicil 3 kali, tapi temponya berapa bulan atau tahun tidak jelas, yang penting lunas, itu ya gak pas to mas. Yang lain lunas kok milik mak saya dicicil dan gak jelas,” keluhnya.
Sementara itu, ditempat yang berbeda Humas tambang Selawe yang biasa di sebut Bagong Limbung menerangkan, bahwa sampai dengan saat ini kompensasi belum terealisasi karena masih dalam pengajuan.
“Ini masih dalam pengajuan, kemarin pengajuannya belum di ACC karena tambang lagi ada permasalahan internal,”  katanya.
Bangong menjelaskan, kemungkinan untuk kompensasi akan diberikan bersamaan dengan lahan sampingnya, karena lahan sampingnya juga akan diajukan.
“Sementara ini fokus produksi di lahan yang sudah dibayar. Nanti kalau sampingnya itu pengajuan uangnya akan diberikan bersamaan,” tambahnya.
Dengan adanya kejadian seperti mungkin bisa menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Magetan. Melalui OPD terkait, pemerintah bisa turun tangan dan ikut mengurai masalah ini. Agar pihak penambang dan pihak terdampak tambang saling sepakat dan ada jalan keluar yang jelas mengenai masalah ini.(ton/red)

