MAGETAN (Blokjatim.com) – Memasuki bulan Muharram atau dalam kalender Jawa disebut bulan Suro, Pemkab Magetan bersama komunitas budaya di Magetan menggelar ritual budaya, “Gumolong Lampah Hastungkara Andum Berkah Bolu Rahayu”, yang dipadati antusias ribuan masyarakat untuk menonton, Sabtu (05/07/2025) malam.
Gumolong Lampah Hastungkara Andum Berkah Bolu Rahayu diikuti ratusan peserta, baik dari pejabat OPD terkait, para Camat, organisasi pencak silat dan berbagai elemen masyarakat lainya.
Kegiatan Gumolong Lampah Hastungkara Andum Berkah Bolu Rahayu dimulai dari Pendopo Surya Graha Magetan, diawali dengan diserahkan pusaka Kabupaten Magetan oleh Bupati Magetan kepada peserta lampah hastungkoro, kemudian dikirabkan melewati sebagian kota Magetan dan finis di lapangan alun-alun.
Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti mengatakan, bahwa acara Gumolong Lampah Hastungkara Andum Berkah Bolu Rahayu adalah salah satu kegiatan untuk memperingati datangnya bulan Muharram atau Suro.
“Kegiatan ini adalah untuk memperingati bulan Muharram di Kabupaten Magetan, acara diawali dengan dibukanya Pameran Tosan Aji, lalu dilanjutkan dengan Lampah Hastungkoro, mengelilingi Kota Magetan tanpa alas kaki dan tanpa bicara,” ujarnya.
Kemudian, acara dilanjutkan di lapangan alun-alun dengan Jamasan Pusaka Kabupaten Magetan dengan air dari 7 sumber, diteruskan dengan andum berkah bolu Rahayu.
Bupati berharap, dengan adanya berbagai rangkaian acara ini, kedepan seluruh masyarakat Kabupaten Magetan dijauhkan dari segala bencana dan selalu mendapatkan keberkahan serta kebahagiaan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara itu, ditempat yang sama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Magetan, Joko Trihono secara detail menerangkan filosofi Gumolong Lampah Hastungkara Andum Berkah Bolu Rahayu kali ini.
Menurut Joko, Lampah Hastungkara merupakan wujud penyatuan manusia dengan bumi yang dipijak, kemudian berjalan sambil berdoa dan membayangkan tahun kemarin sebagai evaluasi di tahun depan agar menjadi lebih baik.
“Untuk andum berkah bolu rahayu adalah simbul apresiasi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, entah itu regulasi kebijakan, atau bantuan-bantuan sehingga antar masyarakat dan pemerintah terwujud dalam satu kesatuan,” jelasnya.
Joko berharap dengan adanya kegiatan Lampah Hastungkoro dan Andum Berkah Bolu Rahayu ini, bisa membawa dampak positif bagi masyarakat Magetan, sehingga di tahun depan akan menjadi lebih baik dibandingkan tahun kemarin.(ton/red)

