Rabu, April 9, 2025

Buy now

spot_img

PG Redjosarie Klarifikasi Dugaan Pencemaran Limbah di Sungai Gandek

MAGETAN (Blokjatim.com) – Setelah muncul dugaan pencemaran Sungai Gandek oleh limbah PG Redjosarie, pihak perusahaan akhirnya memberikan klarifikasi resmi. Perwira Keamanan (Pakam) PG Redjosarie, Santoso, menegaskan bahwa air keruh yang terlihat di sungai tersebut bukanlah limbah pabrik, melainkan berasal dari kolam internal PG yang sebelumnya digunakan untuk budidaya ikan.

“Kami ingin mengklarifikasi berita yang beredar seolah-olah limbah dari PG mencemari Sungai Gandek. Setelah kami mendapat informasi tersebut, kami langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan, terutama di aliran sungai hingga Dam Gandek” ujar Santoso, Kamis (27/3/2025).

Menurutnya, fungsi Dam Gandek adalah sebagai pengairan dan lokasi budidaya ikan. Sekitar tujuh bulan lalu, PG Redjosarie menebar benih ikan di dam tersebut. Dari hasil pemeriksaan dan koordinasi dengan petugas pengairan setempat, ditemukan bahwa air memang keruh, tetapi bukan berasal dari limbah berbahaya.

“Air memang keruh, tetapi itu bukan limbah. Buktinya, tidak ada ikan yang mati. Justru, mungkin air keruh ini bisa memberikan manfaat bagi pertanian di sekitar sungai,” tambahnya.

Santoso juga menjelaskan bahwa air tersebut berasal dari kolam di dalam PG, yang sebelumnya digunakan untuk pendinginan mesin saat musim giling. Namun, karena musim giling telah berakhir sekitar enam bulan lalu, air tersebut sudah tidak lagi digunakan dalam proses produksi.

“Kolam ini sebelumnya digunakan untuk memelihara ikan, bahkan sering dijadikan tempat memancing oleh masyarakat sekitar. Jika itu limbah, tentu ikan-ikan di dalamnya akan mati. Saat ini, menjelang musim giling, kami membersihkan kolam tersebut, sehingga mungkin ada lumut yang terbawa aliran air,” jelasnya.

Selanjutnya, Santoso menegaskan bahwa tidak ada pencemaran yang terjadi akibat aktivitas PG Redjosarie, dan air keruh yang terlihat di Sungai Gandek hanyalah akibat pembersihan kolam internal pabrik.

“Kami pastikan tidak ada dampak buruk bagi lingkungan, karena ini bukan limbah, melainkan air dari kolam yang sebelumnya juga digunakan untuk budidaya ikan,” pungkasnya.(niel/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru