Sabtu, September 14, 2024

Buy now

spot_img

Kirab Uluwetu Bumi Sisipan Kelurahan Sukowinangun Dimeriahkan dengan Berbagai Acara Menarik

MAGETAN (Blokjatim.com) – Terus berusaha melestarikan dan nguri-nguri adat serta budaya luhur, warga Kelurahan Sukowinangun, Kecamatan Magetan menggelar Kirab Budaya Uluwetu Bumi Sisipan, Minggu (28/7/2024).

Acara Kirab Uluwetu Bumi Sisipan ini menarik antusias ratusan masyarakat untuk menyaksikannya. Kirab dilakukan oleh para penggawa Kelurahan bersama masyarakat dari kantor Kelurahan Sukowinangun menuju lokasi acara di jalan tembus Pasar Sayur Magetan.

Dalam kirab ini, masyarakat menampilkan berbagai pertunjukan unik, mulai dari drumband anak-anak sekolah, bermacam-macam pakaian adat, para pendekar pencak silat dan juga ada 3 gunungan hasil bumi yang akan dibagikan untuk masyarakat.

“Ini merupakan kirab budaya, agenda tahunan. Tapi tahun ini yang kita angkat adalah Kirab Uluwetu Bumi Sisipan. Menurut legenda Kirab Uluwetu Bumi Sisipan adalah proses bergabungnya perdukuhan Banjarmelati ke Kelurahan Sukowinangun, karena dulu Banjarmelati ini adalah wilayah Kelurahan Tambran,” kata Lurah Sukowinangun, Agus Dwi Aryanto.

Kirab gunungan hasil bumi di Kelurahan Sukowinangun Magetan.(Anton/Blokjatim.com)

Dijelaskan Agus, usai melakukan kirab dan finis di jalan tembus Pasar Sayur. Acara dilanjutkan dengan prosesi andum berkah gunungan, yakni prosesi rebutan atau berbagi hasil bumi yang berasal dari 3 gunungan yang selesai dikirabkan.

Tak hanya itu, lanjut Agus, serangkaian bersih desa tahun ini juga ada yang berbeda dengan tahun lalu, yaitu dengan digelarnya Festival Lempeng, kerupuk khas Magetan yang berasal dari beras.

“Dalam kegiatan ini kita sisipkan kegiatan UMKM, yakni industri Lempeng. Karena di Sukowinangun ini ada usaha lempeng yang sudah turun temurun. Totalnya ada 32 industri lempeng yang tersebar di 2 RW, paling banyak di Banjarmelati,” ujarnya.

Dengan adanya potensi Industri lempeng di Kelurahan Sukowinangun ini, Agus mengungkapkan akan terus memberikan pembinaan-pembinaan sehingga para UMKM Lempeng ini bisa semakin maju dan berkembang.

“Hari ini juga kita lombakan, ada 18 peserta yang ikut. Untuk penilaiannya dari segi rasa, dan juga pengemasan. Ini butuh inovasi, lempeng itukan rasanya itu-itu saja. Nah ini akan kita inovasi dengan mberikan rasa-rasa yang berbeda, seperti rasa bawang, rasa balado dan lainnya,” jelasnya.

Acara Kirab Uluwetu Bumi Sisipan ini juga diramaikan dengan hiburan rakyat pagelaran seni reog pada sore hari dan ditutup dengan seni wayang kulit jenggleng Ki Dalang Suyatno pada malam harinya.

Agus berharap, rangkain kegiatan bersih desa Kirab Uluwetu Bumi Sisipan ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Selain melestarikan adat, juga bisa meningkatkan perekonomian dengan adanya bermacam-macam UMKM dari masyarakat Sukowinangun disekitar lokasi acara yang ramai pembeli.(ton/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru