Sabtu, September 14, 2024

Buy now

spot_img

Festival Merti Bumi Terung, Ritual Adat dan Budaya yang Ditunggu-tunggu Masyarakat

MAGETAN (Blokjatim.com) – Ribuan masyarakat dari berbagai wilayah di Kabupaten Magetan tampak memadati Desa Terung, Kecamatan Panekan, Sabtu (3/8/2024).

Para warga ini datang untuk menyaksikan Festival Merti Bumi Terung, ritual adat bersih desa rutin tahunan yang digelar di Desa Terung setiap Bulan Muharam.

Festival Merti Bumi Terung ini digelar beberapa hari, mulai tanggal 1 Agustus sampai dengan 4 Agustus 2024 dengan menampilkan berbagai pertunjukan adat yang menarik.

Untuk hari pertama, masyarakat setempat menggelar selamatan bersama dan dilanjutkan pagelaran kesenian reog Ponorogo, dan panggung hiburan di hari kedua.

Kemudian untuk hari ketiga ini, Sabtu (3/8/2024). Masyarakat mengelar ritual kirab pusaka Desa Terung yang dibarengi pawai budaya dari masing-masing RT dengan membawa tumpeng Tempe.

Kenapa Tempe, karena Tempe adalah salah satu makanan khas di Desa Terung. Banyak industri Tempe di Desa Terung, bahkan rasa Tempe Terung yang enak sudah terkenal di berbagai pelosok Magetan.

“Acara digelar sejak hari Kamis, Jumat, dan Sabtu ini. Dan akan ditutup insya Allah besuk pada hari Minggu dengan pengajian,” kata Kepala Desa Terung, Suwarno.

Kepala Desa Terung Suwarno saat memberikan sambutan.(Anton/Blokjatim.com)

Dijelaskan Suwarno, Festival Merti Bumi Terung adalah agenda rutin yang akan terus dilestarikan oleh masyarakat. Hal itu dilakukan untuk bersama- sama berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa agar semua masyarakat Desa Terung selalu diberikan kebahagiaan, Keselamatan dan juga rezeki yang halal dan melimpah.

“Saya ucapkan terimakasih kepada semua masyarakat Desa Terung, dengan bangga dan meriahnya acara Merti Bumi Terung kali ini. Semoga acara tetap rutin kita laksanakan di tahun-tahun berikutnya sebagai rasa syukur atas karunia Allah SWT yang sudah di berikan kepada semua warga Terung,” imbuhnya.

Meski Festival Merti Bumi Terung kali ini masih saja banyak kekurangan, Suwarno yakin untuk tahun depan acara akan lebih baik setelah mendapat evaluasi dari acara tahun ini.

“Bila ada kurangnya kami mohon maaf, insya Allah untuk acara kedepannya akan berjalan lebih lancar dan sukses semuanya,” tambahnya.

Sementara itu, Desi (25) warga Kecamatan Magetan, mengaku senang dengan adanya gelaran Festival Merti Bumi Terung yang sudah digelar beberapa hari ini.

Menurut Desi, festival ini adalah acara yang sudah di tunggu-tunggu oleh masyarakat. Karena disamping meriah juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Ini acara yang kita nanti-nanti. Acaranya meriah dan banyak yang jualan makan dan minum. Pokonya sangat bagus,” terangnya.

Sebagai informasi, nama Desa Terung di Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan adalah desa yang diyakini oleh semua masyarakat sebagai desa yang mempunyai mistik yang sangat kuat.

Desa yang terkenal dengan Tempenya ini, dulunya dikenal sebagai lokasi latihan perang pasukan Adipati Terung di akhir abad XV saat Kerajaan Majapahit melawan Kesultanan Demak.

Desa Terung menjadi lokasi latihan perang pada tahun 1478 Masehi, saat masa peperangan antara Mojopahit dengan kesultanan Demak, dimana pada saat itu Adipati Terung merupakan panglima perang dari kerajaan Majapahit.

Bukti sejarah keberadaan Desa Terung sebagai lokasi Latihan perang yaitu dengan ditemukannya patung arca ganesha 2 buah yang sudah hilang dicuri. Adipati Terung sendiri merupakan pemeluk agama Siwa Budha, hal dibuktikan dengan adanya temuan arca gubuk yang merupakan tempat pemujaan.(ton/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru