Sabtu, September 14, 2024

Buy now

spot_img

Dugaan Pemerasan di MTsN 4 Magetan, Pihak Tercatut Kirimkan Somasi

MAGETAN (Blokjatim.com) – Permasalahan yang terjadi di MTsN 4 Magetan tentang dugaan adanya pemerasan yang dilakukan oleh empat orang tak dikenal, kini mulai memasuki cerita baru..

Empat orang tak dikenal yang mengaku dari lembaga pengawas dana BOS diduga mencatut salah satu nomor telepon wartawan dan kontraktor di Magetan ini.

Menanggapi permasalahan tersebut, salah satu pihak tercatut melalui kuasa hukumnya Ahmad Setiawan, SH.MH dan Partner dari Kantor Advokat AS Law Firm, akhirnya melayangkan somasi kepada Pihak MTsN 4 Magetan. Bukan tanpa sebab, kuasa hukum pihak tercatut menduga yang menulis nomor telepon di buku tamu itu adalah dari pihak madrasah sendiri.

“Jadi begini yang perlu di luruskan dalam hal ini, bahwa kami bertiga ini adalah kuasa hukumnya Mas Ashar, yang namanya di catut oleh pihak sekolah dan terlanjur di Publikasi di media. Ternyata faktanya tidak ada namanya disitu, kalau gak salah namanya joker atau apa itu. Nah, nomor teleponnya Ashar ini di catut oleh salah satu guru atau TU di MTsN, dan menurut informasi itu atas perintah Kepala Sekolah. Bukti percakapan chat nya kami juga ada,” kata Ahmad Setiawan,SH.MH, Selasa (6/8/2024).

Menurut Wiryo, panggilan akrab Ahmad Setiawan, SH.MH, ada dua hal yang berbeda dalam kasus ini. Yakni dugaan pemerasan dan upaya pencatutan nomor telepon orang lain yang dalam hal ini adalah kliennya.

“Padahal klien kami ini tidak pernah berhubungan dengan kepala madrasah, dalam hal ini untuk masalah tersebut. Makanya kami selaku kuasa hukumnya melakukan somasi kepada kepala madrasah, untuk meminta konfirmasi apa betul nomor yang dicantumkan ini atas perintah Kepala Madrasah,” ujarnya.

Pun dijelaskan Wiryo, pihak MTsN 4 Magetan juga telah memberikan balasan dari surat somasi yang telah dikirimkan beberapa hari yang lalu. Namun, menurutnya ada yang janggal dalam surat somasi tersebut.

Tidak hanya satu, tetapi ada dua surat balasan yang telah dia terima. Yang pertama pada tanggal 5 Agustus 2024 dengan menggunakan kop surat resmi dari MTsN 4 Magetan dan berstempel.

Dan surat yang kedua diterima tanggal 6 Agustus 2024 atau hari ini. Anehnya, dalam surat kedua ini tidak menggunakan kop surat dan stempel atau terlihat seperti pribadi.

“Tapi saya mencurigai, atau menduga dari kedua surat ini tanda tangannya tidak sama ,” imbuhnya.

Karena permasalahan ini terus berlanjut, Wiryo meminta kepqda pihak madrasah segera melakukan koordinasi dan klarifikasi kepada kliennya, agar peristiwa tersebut bisa segera diluruskan dan diselesaikan.

“Monggo datang ke kantor kami, kita klarifikasi, kita luruskan yang benar seperti apa, biar berita ini tidak kemana-mana dan tidak simpang siur. Karena ini adalah dua hal yang berbeda,” terangnya.

Selain itu, Wiryo juga menyampaikan dua permintaan kliennya kepada pihak madrasah. Yang pertama, agar kliennya dibersihkan namanya dengan permohonan maaf dari pihak sekolah dalam hal ini adalah Kepala MTsN 4 Magetan, Giana. Karena Wiryo menduga, kepala madrasah itu sudah tau bahwa dia yang menyuruh menulis nomor telepon kliennya.

“Yang kedua setelah permohonan maaf, dia juga harus menjelaskan kepada publik, Media massa dan tertulis, bahwa tidak ada klien kami Ashar maupun tim kuasa hukum yang meminta uang atau dituduhkan memainkan pemerasan, itu gak betul. Karena saya sampai hari ini tidak pernah berhubungan dengan Pak Giana, hanya lewat surat-menyurat, tidak pernah secara pribadi. Saudara Ashar klien kami juga tidak pernah berkomunikasi. Sejak kasus ini dikuasakan kepada kami, kalau pihak sekolah mau menghubungi, silahkan menghubungi kami,” tegasnya.

Usai mendapatkan dua surat balasan itu, Kantor Advokat AS Law Firm, yang berada didepan kejaksaan Negeri Magetan ini juga langsung mengirimkan surat balasan kembali kepada pihak madrasah agar segera ditindaklanjuti. Karena menurutnya, kasus yang melibatkan kliennya ini akan terus berjalan.

“Jadi monggo kita tunggu itikad baiknya,” pungkasnya.(niel/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru