Jumat, Desember 5, 2025

Buy now

spot_img

Kepala SMAN 1 Kawedanan Bantah Isu Viral Terkait Pungutan Liar di Sekolah

MAGETAN (Blokjatim.com) – Viralnya isi isu pungutan liar yang sempat beredar di masyarakat terkait kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) sekolah dan pembagian kartu ujian di bantah Kepala SMA Negeri 1 Kawedanan Dasar Daminto, S.Pd., M.Pd.

Ditemui awak media, Dasar membantah keras kabar adanya pungutan hingga Rp 400 ribu kepada siswa untuk kegiatan HUT sekolah. “Jika ada tarikan dana HUT sebesar Rp 400 ribu itu adalah hoax alias kebohongan publik,” katanya, Senin (13/10/2025).

Dasar menjelaskan, bahwa isu yang menyebut adanya kaitan antara iuran HUT dan pembagian kartu ujian juga tidak benar. Menurutnya, ujian tengah semester telah dilaksanakan sebelumnya dan seluruh siswa tetap mendapat kartu ujian tanpa biaya.

“Jika ada info, bagi yang tidak membayar iuran HUT kartu ujian tidak diberikan itu adalah fitnah. Logika berfikirnya sudah terbalik,” ujarnya.

Pihak SMA Negeri 1 Kawedanan meluruskan isu pungutan liar yang sempat beredar di masyarakat terkait kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) sekolah dan pembagian kartu ujian. Kepala sekolah, Dasar Daminto, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar alias hoaks.

Pihaknya membantah keras kabar adanya pungutan hingga Rp 400 ribu kepada siswa untuk kegiatan HUT sekolah. “Jika ada tarikan dana HUT sebesar Rp 400 ribu itu adalah hoaks alias kebohongan publik,” tegasnya, Senin (13/10/2025).

Dasar menambahkan, isu yang menyebut adanya kaitan antara iuran HUT dan pembagian kartu ujian juga tidak benar. Menurutnya, ujian tengah semester telah dilaksanakan sebelumnya dan seluruh siswa tetap mendapat kartu ujian tanpa biaya.

“Jika ada info, bagi yang tidak membayar iuran HUT kartu ujian tidak diberikan itu adalah fitnah. Logika berfikirnya sudah terbalik,” ujarnya.

Dasar membeberkan, kegiatan jalan santai yang menjadi bagian dari rangkaian HUT sekolah tidak dibiayai dari pungutan siswa, melainkan berasal dari sponsor serta donasi para guru dan tenaga kependidikan. Setiap guru turut menyumbang tiga hadiah hiburan sebagai bentuk partisipasi dalam kegiatan tersebut.

Selain itu terkait gelaran wayang, Kepala Sekolah menegaskan bahwa acara tersebut bukanlah pertunjukan dengan dalang profesional dari luar daerah. Seluruh pengisi acara, mulai dari dalang, sinden, hingga penabuh gamelan, merupakan siswa SMA Negeri 1 Kawedanan sendiri.

“Bukan kita wayangan nanggap dalang kondang dari luar yang mahal, bukan. Tetapi dalang, sinden, penabuh gamelan, semua dari siswa dan itu waktunya pagi hari dengan pembiayaan dari sponsor/biro. Ini merupakan bentuk apresiasi sekolah kepada murid yang punya bakat dan minat di bidang seni,” bebernya.

Lalu, untuk kegiatan dzikir dan Maulidurrasul, pendanaan diperoleh dari “amplop kirim doa” yang dikumpulkan secara sukarela oleh guru dan tenaga kependidikan. Acara tersebut dihadiri oleh guru, siswa, orang tua, dan sejumlah undangan tanpa pungutan biaya bagi siswa.

Pihak sekolah berharap masyarakat tidak mudah mempercayai kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tetap mengedepankan klarifikasi langsung dari sumber resmi.(ton/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru