MAGETAN (Blokjatim.com) – Nguri – nguri adat dan budaya luhur dalam menyambut datangnya Bulan Muharam atau Suro, Pemerintah Desa Durenan bersama masyarakat menggelar seni wayang kulit di Makam Eyang Ronggo Galih, Selasa (9/7/2024).
Menurut cerita sejarah, Eyang Ronggo Galih merupakan Bupati Magetan ke – 2, yang memimpin Kabupaten Magetan pada tahun 1703.
Eyang Ronggo Galih merupakan salah satu kerabat Mataram yang meninggalkan Mataram menuju Timur Gunung Lawu sebagai bentuk penolakannya bekerjasama dengan Belanda.
Kepala Desa (Kades) Durenan, Kecamatan Sidorejo, Puryono mengatakan, acara wayangan di makam Eyang Ronggo Galih adalah ritual rutin yang dilakukan masyarakat Desa Durenan setiap tahunnya di bulan Suro.
“Wayangan ini adalah agenda rutin di Makam Eyang Rongga Galih setiap tahun memasuki bulan Suro, tanggalnya tidak tentu, kadang tangga 1, 2, yang penting malam bulan Suro,” kata Kepala Desa Durenan, Puryono, Selasa (9/7/2024).
Berbeda dengan tahun-tahun lalu, acara wayangan di Makam Ronggo Galih yang dulunya masih di support oleh Pemkab Magetan, di tahun 2024 ini Pemdes Durenan dan masyarakat berusaha menggelar secara mandiri.
“Pertama dari Pihak Ronggo Galih sendiri yang mengelola, sekarang sudah Pemerintahan desa dibantu oleh masyarakat. Itupun kalau masyarakat mau dan tidak ada paksaan,” ujarnya.
Pagelaran seni wayang kulit di Makam Eyang Ronggo Galih kali ini menghadirkan Dalang Alex Budi Sabdo Utomo dari Kabupaten Ngawi.
Puryono berharap, dengan adanya ritual rutin yang digelar di Makam Eyang Ronggo Galih tersebut disamping melestarikan adat, kedepannya masyarakat khususnya Desa Durenan diberikan kesehatan, keselamatan dan juga kesejahteraan oleh Tuhan Yang Maha Esa.(ton/red)