Sabtu, Desember 6, 2025

Buy now

spot_img

Simbolisasi dalam Aksi Kritik Kinerja Bawaslu Kembali Menuai Sorotan

MADIUN (Blokjatim.com) – Pemilihan daster dan bra sebagai simbol “banci” untuk mengekspresikan ketidakpuasan sekelompok orang kembali menjadi kontroversi. Sejumlah pihak menilai pemilihan simbol ini terlalu diskriminatif dan merendahkan kaum perempuan.

Seperti yang disampaikan Inda Raya Ayu Miko Saputri, calon Wali Kota Madiun nomor urut satu. Ia mengungkapkan keberatannya melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya.

“Daster dan bra adalah properti perempuan, dan bra bahkan termasuk benda pribadi. Tolong hormati, jangan sembarangan mengumbar, apalagi mengidentikkannya dengan ‘banci’,” tulis Inda Raya dalam postingan nya, Sabtu (26/10/2024).

Inda Raya juga menegaskan bahwa simbol-simbol seperti ini tidak seharusnya digunakan untuk mengkritik pihak tertentu. Baginya, pemakaian daster dan bra dalam aksi semacam itu hanya akan memperkuat stereotip patriarki.

“Perempuan punya harga diri. Mereka bisa saja lebih tegas, mampu memutuskan hal-hal penting, bahkan lebih kuat daripada laki-laki,” tambahnya.

Dalam postingan nya, Inda Raya menekankan bahwa perempuan adalah bagian penting dari masyarakat dan harus dihormati.

“Perempuan itu adalah ras terkuat di bumi!,” seru Inda Raya.

Menurutnya, simbolisasi ini menunjukkan ketidakpekaan terhadap nilai-nilai kesetaraan gender.

Diakhir pernyataannya dengan tegas Inda Raya mengatakan bahwa posisinya tidak terkait dengan konteks pelaporan Bawaslu ke KPU, melainkan murni atas ketidaksetujuannya terhadap penggunaan simbol daster dan bra sebagai representasi ketidakpuasan.(rara/niel)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru