Sabtu, Desember 6, 2025

Buy now

spot_img

Selamatan di Punden Sono Keling Tandai Dimulainya Festival Kembang Kepuh di Kelurahan Kepolorejo

MAGETAN (Blokjatim.com) – Kirim doa dan selamatan di Punden Sono Keling menjadi tanda dimulainya gelaran budaya adat di Kelurahan Kepolorejo, Kecamatan Magetan, yakni Festival Kembang Kepuh.

Acara selamatan di Punden ini, dihadiri secara langsung oleh Camat Magetan, beberapa Kepala kelurahan di Kecamatan Magetan, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Magetan, Perwakilan Dinas Arpus,  tokoh agama, tokoh masyarakat dan juga warga lingkungan sekitar, Jumat (25/7/2025).

Kepala Kelurahan Kepolorejo, Aditya Surendra Mawardi mengatakan, bahwa digelarnya acara seperti sebagai salah satu upaya melestarikan adat dan budaya yang telah diwariskan nenek moyang.

“Ini adalah kegiatan rutin di Kubur Panjang Sono Keling, yang di backup seluruh warga masyarakat sekitar sebagai bentuk nguri-nguri adat. Ini juga sebagai bentuk artefak atau peninggalan sejarah yang kemarin BRIN memprediksi dari abad 7-8 masehi,” ujarnya.

Selain selamatan, dalam acara ini dilakukan juga penyerahan SK Bupati oleh Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Magetan kepada Lurah Kepolorejo, bahwa Blok Batu Berinskripsi di Punden Sono Keling sudah dimasukan menjadi benda cagar budaya.

“Sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor 100/ID.3.5/403/2024 Blok Batu Berinskripsi di wilayah Kepolorejo masuk sebagai Benda Cagar Budaya. Hari ini sekaligus menjadi momentum pemindahan artefak yang sebelumnya sempat terbalik, sesuai dengan saran dari tim arkeologi,” katanya.

Dijelaskan Lurah Kepolorejo, festival Kembang Kepuh adalah sejumlah rangkaian adat yang ada di Kelurahan Kepolorejo. Selain selamatan dan doa bersama di Punden Sono Keling, kegiatan akan dilanjutkan dilanjutkan dengan kirab tumpeng ‘Krono Jiwa Ulu wetu’, yang diikuti seluruh perwakilan RW se-Kepolorejo.

Kirab ini membawa dua tumpeng utama, satu dinilai secara simbolik, dan satu lagi dinikmati bersama warga.

Menurut Lurah pada kitab tahun ini akan sangat berbeda dengan tahun lalu, karena  terdapat penampilan khusus dari unsur seni bela diri seperti pencak silat dan karate yang turut ambil bagian dalam kirab budaya setelah sebelumnya mengajukan permohonan resmi kepada panitia.

“Tahun ini kita batasi jumlah pesertanya untuk menjaga ketertiban. Ada partisipasi dari drum band SMP, SDNU Islamiyah, dan penampilan dari IPSI serta komunitas pencak silat. Ini jadi kolaborasi budaya yang semakin meriah,” imbuhnya.

Ditempat yang sama, Plt Camat Magetan, Andri Rahman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa adanya festival adalah bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah berjasa membentuk Kelurahan Kepolorejo.

“Bersih desa ini bukan hanya tradisi, tetapi juga doa dan bentuk syukur. Kita berharap seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan mampu memperkuat kebersamaan masyarakat serta menjaga warisan budaya yang ada,” tambahnya.

Sebagai informasi, setelah Kirab tumpeng ‘Krono Jiwa Ulu wetu’, malam harinya di Festival Kembang Kepuh akan ada pagelaran seni Ketoprak. Kemudian pada hari Sabtu juga dilanjutkan berbagai hiburan lainya, senam sehat, Pagelaran Reog, Fashion Show batik dan berbagai pentas seni lainya.(ton/red)

Related Articles

- Advertisement -

Terbaru