MAGETAN (Blokjatim.com) – Klarifikasi Kepala DPMPTSP Magetan, Sunarti Condrowati, yang diunggah dibeberapa media menyebut tidak memiliki maksud mencemarkan nama baik stafnya, justru menuai tanggapan dari orang tua korban, R.M. Nugroho Yuswo Widodo.
Menurut Nugroho, apabila Sunarti tetap bersikukuh dengan pernyataannya tanpa mengakui adanya kekeliruan, pihaknya siap menempuh jalur hukum. Hal itu dilakukan demi mencari kebenaran dan keadilan terkait persoalan yang mencuat.
“Kalau beliau masih keras pada pendiriannya, mari kita buktikan di pengadilan. Teguran itu sifatnya bagaimana, apakah hanya sekadar peringatan atau justru menyerang kehormatan anak saya? Biar nanti penyidik yang menilainya,” tegas Nugroho melalui pesan WhatsApp di sebuah grup, Jumat (22/8/2025).
Ia pun menantang Kepala DPMPTSP Magetan untuk menyiapkan bukti-bukti yang relevan guna mendukung tuduhan terhadap anaknya. Di sisi lain, Nugroho mengaku pihaknya juga telah menyiapkan langkah hukum.
“Silakan siapkan minimal dua alat bukti yang menguatkan tuduhan ke anak saya. Karena anak saya pun akan melawan dengan dua bukti untuk menjerat pasal 310 KUHP dan Pasal 27 ayat 3 UU ITE,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nugroho mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk media dan LSM, agar bersama-sama mengawal kasus ini. Menurutnya, persoalan ini bukan hanya soal harga diri keluarganya, melainkan juga menyangkut tegaknya supremasi hukum di Magetan.
“Saya mohon dukungan dari semua pihak demi keadilan dan profesionalitas pelayanan publik di Kabupaten Magetan,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, merasa nama baiknya dicemarkan, pegawai kontrak DPMPTSP Magetan, Raden Roro Mida Royan Nugraha Ningrum melaporkan Kepala Dinasnya ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan tembusan Gubernur Jawa Timur, Bupati Magetan, dan Inspektorat.
Sementara itu, melalui beberapa media Kepala DPMPTSP menanggapi bahwa dirinya tidak ada niatan untuk mencemarkan nama baik stafnya tersebut.
Bahkan, Condrowati juga menyampaikan bahwa secara berkala sebagai pimpinan, dirinya memang melakukan bimbingan dan pembinaan untuk mengingatkan stafnya.
“Tidak ada sedikitpun di dalam hati kami untuk mencemarkan nama baik, Semua Staf saya anggap seperti anak kami sendiri, Tapi kalau memang anak saya salah pasti kami ingatkan. Kalau anak saya salah, ya saya ingatkan. Apalagi kita ini di pelayanan harus memberikan contoh baik bagi Masyarakat,” tutupnya.(niel/red)